Manajemen Risiko Trading Forex

Manajemen Risiko Trading Forex

Manajemen Risiko Trading Forex – Manajemen risiko merupakan salah satu aspek utama, bahkan bagian terpenting dari trading forex. Terlepas apakah kamu sudah berpengalaman atau baru memulai, manajemen risiko yang buruk akan selalu berujung kerugian yang tidak terkontrol.

Manajemen risiko yang baik dapat membantumu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan laba yang kamu peroleh. Di artikel ini kita akan bahas apa saja poin-poin dasar dari manajemen risiko trading forex yang baik.

Poin-Poin Penting Manajemen Risiko Trading Forex

Definisikan Toleransi Risikomu

Langkah pertama dalam manajemen risiko trading forex yang efektif adalah mendefinisikan toleransi risikomu. Maksud dari definisi ini adalah sebarapa tinggi tingkat risiko yang sanggup kamu tanggung dalam bertrading.

Hal ini penting untuk diperhatikan karena toleransi risiko dari satu trader ke yang lain bisa berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi risiko ini antara lain pengalaman, kondisi keuangan dan tujuan bertrading forex.

Untuk menentukan toleransi risikomu kamu bisa mulai dengan menanyakan beberapa hal kepada dirimu sendiri. Contoh pertanyaan ini antara lain bagaimana kondisi keuanganmu, berapa banyak uang yang sanggup kamu relakan sebelum akhirnya kamu memutus kerugianmu (cut loss), apa tujuan jangka panjang dari tradingmu dan lain-lainnya.

Gunakan Stop-Loss Order

Salah satu cara paling efektif untuk mengatur risiko dalam trading forex adalah penggunaan perintah stop-loss order. Stop-loss order adalah perintah kepada broker yang kamu gunakan untuk menjual pasangan mata uang ketika nilai tukarnya mencapai tingkat terendah yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Perintah ini perlu kamu lakukan untuk membatasi kerugianmu jika pasar bergerak ke arah yang berlawanan dengan posisimu.

Dengan memasang stop-loss order, kamu dapat mencegah pembengkakan kerugian yang akan kamu alami dan tetunya kegelisahan yang mengikuti kerugian itu. Perlu dicatat bahwa stop-loss order sebaiknya digunakan berbarengan dengan teknik manajemen risiko lainnya dalam daftar ini dan tidak dijadikan satu-satunya alat manajemen risiko yang kamu gunakan.

Bijak Berleverage

Leverage dalam dunia trading forex merupakan pedang bermata dua. Tak hanya memperbesar laba yang kamu peroleh, tapi juga dapat membengkakkan kerugianmu. Oleh karena itu penting sekali bagi kamu utnuk berhati-hati dalam menggunakan leverage dan hanya gunakan sebagian kecil dari modal (capital) yang kamu miliki.

Peraturan umum dari penggunaan leverage adalah jangan pernah memposisikan lebih dari 2% dari seluruh modal yang kamu miliki di posisi berisiko hilang. Sebagai contoh, jika kamu memiliki modal sebesar 100 juta rupiah, maka pastikan hanya 2 juta rupiah yang berisiko hilang.

Sebar Portfolio

Cara efektif lainnya dalam manajemen risiko trading forex adalah menyebar portfoliomu (kepemilikan aset). Ini berarti menyebar modal investasimu ke berbagai macam pasangan mata uang, aset atau pasar. Penyebaran, atau yang lebih dikenal dengan diversifikasi, portfoliomu dapat mengurangi risikomu secara keseluruhan dan menghindari pengaruh yang terlalu besar dari perubahan nilai suatu pasangan mata uang.

Pertimbangkan faktor-faktor dari pasar seperti volatilitas, likuiditas dan korelasi antar pasangan mata uang saat menyebar portfolio. Portfolio yang terdiversifikasi dengan baik merupakan gabungan sejumlah trading berisiko rendah dan tinggi dan berfokus ke laba jangka panjang.

Atur Position Sizing

Nominal yang digunakan dalam trading, atau lebih dikenal dengan position sizing, merupakan bagian esensial dari manajemen risiko trading forex. Position sizing yang sesuai dengan toleransi risiko dan strategi tradingmu merupakan position sizing yang baik dan wajib kamu terapkan.

Dalam menentukan jumlah dari position sizing, perhatikan modal yang kamu miliki, toleransi risikomu dan jarak antara tingkat stop-loss yang kamu pasang dan nilai tukar saat kamu masuk posisi. Seperti prinsip leverage, posisikan hanya hingga 2% dari seluruh modal yang kamu miliki di posisi berisiko.

Hindari Overtrading

Overtrading merupakan kesalahan yang umum dilakukan oleh para trader dan dapat berujung merugi besar. Arti overtrading sendiri adalah ketika kamu melakukan trading secara berlebih atau dengan tingkat risiko yang terlalu tinggi. Penyebab dari perilaku overtrading ini seperti kebosanan, ketamakan dan berbagai emosi impulsif lainnya.

Buat Rencana Trading

Dengan memiliki rencana trading yang tersusun dengan matang dapat membantu manajemen risikomu. Rencana trading biasanya berisi garis besar aturan masuk dan keluar pasar, strategi manajemen risiko dan berbagai macam parameter trading penting lainnya.

Rencana trading juga membantu kamu untuk menghindari keputusan trading yang impulsif dengan cara tetap mengikuti rencana yang sudah kamu buat. Sama pentingnya dengan menyusun rencana trading yakni revisi dari rencana itu secara berkala agar tetap mengikuti kondisi terkini dari pasar.

Awasi Portfoliomu

Aspek penting lain dari manajemen risiko adalah selalu mengawasi kondisi pasar. Karena kedinamisan pasar forex, kamu harus terus mengawasi kondisi pasar dan peristiwa apapun yang dapat berpengaruh ke pasangan mata uang yang sedang kamu masuki pasarnya.

Dengan pengawasan berkala, kamu dapat mengidentifikasi munculnya risiko baru dan membuat tindakan antisipatif sebelum risiko semakin besar. Tindakan ini bisa berupa mengatur ulang tingkat stop-loss order, keluar dari pasar atau bahkan meminimalkan kerugian dengan membuka atau menutup posisi di pasangan mata uang atau aset lainnya.

Kendalikan Emosi

Emosi merupakan faktor risiko terbesar dalam trading forex. Karena emosi yang berlebih, kamu bisa saja membuat keputusan trading impulsif atau bahkan sama sekali tidak masuk akal. Selalu kendalikan emosimu agar kamu tidak mengambil keputusan trading yang didasarkan pada ketakutan, ketamakan atau emosi impulsif lainnya.

Rencana trading yang ada di poin sebelumnya merupakan salah satu metode untuk menjaga emosimu. Tetap ikuti strategi manajemen risikomu dan jangan melakukan trading ketika kamu sedang emosi atau stress.

Tetap Update

Mengikuti perkembangan kondisi pasar dan peristiwa-peristiwa penting adalah salah satu alat dalam manajemen risiko trading forex. Dengan selalu mendapatkan informasi terkini lewat indikator teknis maupun fundamental seperti peristiwa geopolitik dan jadwal-jadwal penting di kalender ekonomi.

Kamu dapat mengikuti berita ekonomi terkini melalui aplikasi berita forex, kalender ekonomi dari negara terkait dan berbagai sumber lainnya. Amati juga sentimen pasar (yang juga bisa dilihat dari pola grafik) dan apa yang dilakukan oleh trader lainnya karena hal ini berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang tersebut.

Kesimpulan

Manajemen risiko yang efektif dan baik merupakan komponen penting dari kegiatan trading forexmu. Dengan mengikuti strategi manajemen risiko yang sudah kamu buat, kamu dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan laba yang kamu dapat dari trading forex.

Terus revisi strategi itu agar tetap relevan dengan kondisi pasar forex terkini. Perlu kamu catat kalau tidak ada strategi trading yang 100% tepat guna, sehingga risiko akan terus ada dan dengan adanya strategi manajemen risiko ini kamu bisa meningkatkan kemungkinan suksesmu dalam trading forex.

Check Also

Indikator Teknis Forex Lanjutan

Indikator Teknis Forex Lanjutan

Indikator Teknis Forex Lanjutan – Sebagai trader forex, kamu tentunya paham pentingnya menggunakan indikator teknis …