Limit Dan Stop Order Forex, Perbedaan Dan Penjelasannya

Limit Dan Stop Order Forex, Perbedaan Dan Penjelasannya

Limit Dan Stop Order Forex – Bagi para trader baik pemula maupun veteran, penting untuk memahami perbedaan limit dan stop order (perintah) di forex. Dua tipe order ini umum digunakan di trading forex maupun sekuritas lainnya dan jadi alat utama untuk strategi tradingmu. Dengagn order ini kamu dapat meminimalkan kerugian yang kamu terima dan memaksimalkan laba yang kamu dapat.

Artikel ini akan mebantunmu dalam memahami apa itu limit dan stop order forex, perbedaan keduanya dan kapan harus menggunakannya. Agar memudahkan pemahaman konsep ini, kami juga akan memberikan studi kasus di kondisi pasar seperti apa order tersebut digunakan.

Limit Order di Forex

Limit order adalah perintah yang meminta brokermu untuk melakukan trading di nilai tukar tertentu atau pada nilai tukar yang lebih bagus. Order ini digunakan untuk membeli atau menjual pasangan mata uang pada nilai tukar tersebut. Limit order dapat digunakan untuk masuk ke pasar atau keluar dari trading.

Sebagai contoh, asumsikan kondisi di mana nilai tukar EUR/USD berada di 1,2000 dan kamu meyakini kalau nilai tukar akan turun ke 1,1190 lalu naik ke 1,2100 sebelum berbalik arah. Kamu dapat memasang limit order beli di 1,1190 lalu memasang limit order jual di 1,2100.

Perintah beli akan dijalankan jika nilai beli berada di 1,1190 atau lebih rendah dan jual jika nilai jual berada di 1,2100 atau di atas. Dengan demikian, kamu dapat memasuki pasar pada nilai beli lebih rendah dari yang berlaku di pasar dan memperoleh laba karena kenaikan nilai tukar.

Masih dalam kondisi yang sama (EUR/USD 1,2000), kamu juga dapat memasang limit order jual di 1,1210 dan kemudian memasang limit order beli kembali di 1,1190. Seperti contoh sebelumnya, perintah ini akan dijalankan jika nilai tukar mencapai level tersebut atau lebih baik.

Kelebihan utama dari limit order adalah kamu dapat menentukan secara spesifik nilai jual atau belinya. Dengan begitu, kamu dapat memasuki atau keluar dari pasar dengan nilai tukar yang sudah kamu tentukan sebelumnya dan mencegahmu memasuki nilai tukar yang tidak sesuai keinginanmu.

Stop Order di Forex

Stop order atau yang juga dikenal dengan sebutan stop-loss order adalah perintah kepada broker untuk menutup posisimu pada nilai tukar tertentu. Perintah ini digunakan untuk membatasi kerugian yang kamu terima jika pergerakan pasar berlawanan dengan posisimu.

Mengambil contoh sebelumnya, asumsikan kamu beli EUR/USD di nilai beli yang berlaku di pasar, yaitu 1,2000. Untuk membatasi kerugianmu sebanyak 50 pip, maka kamu dapat memasang stop order jual di 1,1950. Dengan perintah tersebut, broker akan langsung menjual jika nilai jual yang berlaku di pasar mencapai nilai tersebut atau nilai terdekat yang berlaku. Perintah ini akan membatasi kerugianmu sebesar 50 pip dan mencegah kerugian yang lebih besar.

Contoh lainnya adalah jika kamu berada dalam posisi short, yakni kamu menjual pada nilai jual tertentu untuk kemudian kamu beli kembali di nilai beli yang lebih rendah. Dengan memasang stop order beli 50 pip di atas nilai jual, kamu dapat membatasi kerugianmu sebesar 50 pip atau nilai beli terdekat yang berlaku jika ternyata nilai tukar meningkat.

Kelebihan dari stop order adalah kamu dapat membatasi kerugianmu dan melindungi modal yang sudah kamu tanam. Stop order dapat meminmalkan dampak dari pergerakan pasar yang tidak terduga dan menghindari keputusan trading yang didasarkan pada emosi.

Perbedaan Antara Limit Dan Stop Order Forex

Perbedaan utama antara limit dan stop order terletak pada tujuan utama dari perintah tersebut. Limit order digunakan untuk memasuki atau keluar dari pasaar pada nilai jual atau beli yang kamu tentukan atau lebih baik. Sedangkan stop order utamanya digunakan untuk membatasi potensi kerugian yang ada dan melindungi modalmu.

Perbedaan lainnya dari kedua perintah tersebut adalah arah dari perintah itu. Limit order dapat berupa limit order beli atau jual, tergantung jika kamu ingin memasuki pasar pada nilai tukar yang lebih rendah atau tinggi. Stop order sendiri berupa stop order jual atau beli, dimana bentuknya tergantung apakah kamu ingin membatasi kerugian dalam posisi beli atau jual.

Studi Kasus

1. Limit Order Untuk Masuk Pasar

Anggap kamu ingin beli GBP/USD di nilai beli di bawah nilai pasaran yang sebesar 1,4000. Kamu dapat memasang limit order beli di 1,3950 yang nantinya akan meminta broker untuk membeli jika nilai beli pasaran senilai itu atau lebih rendah. Dengan begini, kamu dapat memasuki pasar pada nilai beli yang lebih rendah dan berpotensi meraup laba jika ada kenaikan nilai jual naik di atas nilai beli tersebut.

Namun jika nilai beli yang berlaku di pasar forex tidak mencapai limit order beli itu maka perintah tersebut tidak akan dijalankan sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, kamu dapat melewatkan kesempatan masuk pasar. Oleh karena itu, penting sekali untuk menilai volatilitas dan likuiditas pasar forex sebelum memasang limit order agar perintah tersebut dapat dijalankan.

2. Stop Order Untuk Membatasi Kerugian

Asumsikan kamu sudah menjual USD/CAD di nilai jual 1,2500 dan kamu ingin membatasi kerugianmu hingga sebesar 50 pip dengan memasang stop order beli di nilai beli 1,2550. Broker akan secara otomatis menutup posisimu jika nilai beli yang berlaku naik ke nilai tersebut. Dengan ini kamu dapat membatasi kerugianmu hingga sebesar 50 pip dan mencegahmu terjerumus ke kerugian yang lebih besar.

Dalam kasus seperti ini, kamu harus memasang stop order di nilai yang dapat membatasi kerugianmu tapi tidak terpicu terlalu cepat. Jika nilai di mana stop order terpasang terlalu dekat dengan nilai jualmu, kamu bisa saja keluar dari pasar terlalu dini. Sekali lagi, pertimbangkan selalu volatilitas dan likuiditas pasar sebelum memasang stop order.

Kesimpulan

Pemahaman tentang perbedaan antara limit dan stop order forex merupakan hal wajib bagi seluruh trader forex. Kedua jenis perintah ini dapat membantumu untuk mengoptimalkan strategi trading yang kamu jalankan, memangkas kerugianmu dan memaksimalkan labamu. Limit order digunakan untuk memasuki atau keluar dari pasar pada nilai tukar spesifik atau lebih baik dan stop order untuk membatasi potensi kerugian dan melindungi modal yang kamu miliki.

Perhatikan volatilitas dan potensi pergerakan nilai tukar dari pasar sebelum kamu memasang limit atau stop order agar perintah tersebut dapat dijalankan pada nilai tukar yang ditentukan. Dengan menggunakan kedua perintah ini kamu akan memiliki kendali atas tradingmu dan mencegah keputusan trading yang didasarkan pada emosi.

 

Check Also

Indikator Teknis Forex Lanjutan

Indikator Teknis Forex Lanjutan

Indikator Teknis Forex Lanjutan – Sebagai trader forex, kamu tentunya paham pentingnya menggunakan indikator teknis …